KISAH KASIH DI SEKOLAH NOVEL

KISAH KASIH DI SEKOLAH DI PERANKAN OLEH
SELLA : Nenden Sofiawati
INTAN : Yuanittha Danuarta
LALA : Kinkin Nur Oktaviani
DIAS : Muhamad Farhan A
FAHRI : Aldy Ripdi
ADLAN : Angga Pratama Part II
BAGAS: Day'y Zacky Sevenfold
PENULIS NOVEL : Jefri Onadario Utra
SUTRADARA : PA RUDI

NOVEL
KISAH KASIH DI SEKOLAH
Di pagi hari yang cerah, di hari senin, sella berangkat kesekolah dengan tergesa-gesa ,karena takut kesiangan,dia tidak sempat sarapan terlebih dahulu,”mah aku berangkat kesekolah yah”teriak sella sambil membuka pintu,sell sarapan dulu?udah itu baru berangkat sekolah, engak mah,sella takut kesiangan?sella berangkat yah?ya udah tapi di sekolah sarapan dulu yah?oke mah.
###
Mentari memberikan kehangatan kepada semua manusia ,langit cerah dan sangat membiru,awan bergerak perlahan-lahan,angin memberikan kesejukan pada setiap makhluk,aku berjalan dengan cepat,di iringi mentari,di temani sang awan, di setiap perjalananku. Aku terus melihat-lihat jam tanganku,sudah pukul tujuh kurang sepuluh menit,aku takut terlambat, aku takut terkena hukuman dari kepala sekolah,namanya pak akhmad, dia sangat galak,rambutnya yang keribo,idung besar dan berkulit hitam,ngebayanginnya udah bikin aku gemeteran gimana kalau nanti aku di hukum sama dia?bisa-bisa aku pingsan duluan sebelum ketemu dia,itulah yang aku fikirkan di setianp langkah menuju sekolah,hah...untung aja aku tidak kesiangan gerbang masih terbuka lebar,nafasku tersendat-sendat seolah ada yang menganjal.akupun memberikan salam kepada bapak penjaga gerbang, pak rudi namanya,asallamualaikum pak?walaikum salam nenk sella,?haduh si enenk makin hari makin cantik aja?aduh bapak biasa aja kali?aku baris dulu yah pak?takut di marahin sama bapak kepala sekolah.
###
Setibaknya di lapangan aku baris paling depan bersama anak-anak kelas tiga. Ku arahkan mataku kesetiap arah, aku mencari dua sahabat terbaikku lala dan intan,hah..betapa ssenangnya hatiku ketika melihat lala dan intan mereka berdua baris di barisan ketiga.mereka memberikan senyuman kepadaku, ingin rasanya berteriak kepada mereka dan menyuruh mereka baris dibelakangku,rasanya pingin cepet beres upacara sekolah,tidak sengaja aku melihat dias,dia ada di barisaan ke tujuh, dan dia berada di barisan depan,seperti biasa dia paling lugu,cuper, tapi orangnya sangat menarik,sayang dia cuman masalalu bagiku,aku terus mengarahkan pandanganku kesetiap barisan tapi aku tidak melihat bagas,huh..kagak sekolah lagi dia,yang ada cuman dua temenya yang nyebelin fakhri sama adlan.
Upacarapun berakhir, akupun berjalan menuju lala dan intan,,hai kalian,,hai juga sell,hem gmna kabarmu sell?kata intan kepadaku?aku baik-baik saja ko!!aku melihat wajah lala,kelihatanya dia lagi bt,hai la kenapa kamu bt?yang jawab malah intan,eh sell lala itu lagi dapet, jadi wajahnya kusam dan kesel,,akupun ketawa mendengar ucapan intan.tapi lala kelihatanya marah,” apaan sieh kalian bt tau “kata lala kepada aku dan intan,” cie marah nieh” ?intan mencoba menjawab kekeselan lala.” ia,jangan marah dong lagian kita bercanda kho”,aku coba membuat lala tidak kesel dengan celotehan yang sudah di buat sama aku dan intan,” ia la jangan marah,pagi-pagi dah marah tar wajahnya berubah kaya nenek lampir”:intan mencoba menghibur,namun perkataanya sedikit meledek lala.
Aku dan intan ketwa terbahak-bahak, lala dengan wajah kesal berjalan meningalkan kita,aku dan intan mengejar lala,dan kitapun merangkul lala,dan menuju kelas,heh sudahnjangan kesal lagian kita berdua bercanda.
###
Jam pertama sangat membesonkan,pertama belajar sudah pelajaran matematika,baru aja dua jam kepalaku dah mulai pusing dan mengantuk, kepalaku berasa di isi sama batu yang beratnya lima kilo gram.mana gurunya bt,,rasanya pingin cepet-cepet beres,pingin cepet-cepet istirahat,aku lihat lala dan intan sedang berkonsentrasi memperhatikan pelajaran.teman sebangkuku, gigi,dia malah asik maenin Hp,y sudah lebih baik aku tidur,dari pada kepalaku semakin berat di jejali rumus-rumus yang buat aku pusing.aku pun ketiduran di kelas,tidak disangka pak ridwan melihatku tidur, padahal aku sudah sembunyi di balik buku paket yang lebar. “eh,,bukanya merhatiin malah tidur”teriak pak ridwan kepadaku, ia pak, maaf!! coba kamu kedepan?dan isi soal-soal tersebut,pak ridwan benar-benar marah.wajahnya seperti harimau yang siap menerkam mangsanya.
Aku kaget setengah mati, haduh mampus gw,,mana gw g bisa,aku bingung stengah mati,mana kepala gw sakit banget,rasanya seperti ada bintang-bintang yang lagi berputar di kepala gw.aku coba beraniin kedepan, lala dan intan malah nertawain gw,sedangkan teman-teman sekelas yang lainya pada ketawa terbahak-bahak lihat gw di marahin sama pak ridwan..akhirnya, gw pun gak bisa ngerjain soal-soalnya,pak ridwan memberikan hukuman kepadaku, dengan memberikan tugas rumah,,,,
###
Bel istirahat berbunyi, lala dan intan menghampiriku, dengan ekpresi wajah yang kelihatan puas, setelah mereka ketawa terbahak-bahak melihat gw di marahin sama pak ridwan.”makanya jangan tidur di kelas,kalau mau tidur di rumah,kelas itu tempatnya buat belajar”.kata-kata intan tersebut aku artikan sebagai teguran,agar aku tidak ketiduran lagi di kelas.”kasian deh loe,,emangnya enak di marahin sama pak ridwan,orang lain serius merhatiin loe malah tidur”.gak cuman intan yang ngasih teguran,tapi lala juga ngasih teguran,kata-katanya sedikit menyinggung perasaanku.aku berfikir mungkin lala coba membalas,ledekkanku waktu tadi pagi,dasar lala.tapu aku coba membela diri agar aku tidak semakin di pojokin sama mereka berdua.”aku tadi ketiduran, soalnya dah ngantuk banget,habis semalam aku belajar sampai jam dua pagi”aku mencoba myakinkan mereka,agar aku tidak terlalu malu.dan mereka berdua akhinya menghiburku,dengan banyolan-banyolan ala ovj ( ovra vanjava ) tontonan faforit kita semua.
Akupun terhibur dengan candaan lala dan intan,,kitapun menuju toilet,ternyata benar kata lala,mukaku kusam,ini semua gara-gara pak ridwan,bt..bt,,bt..bt..bt..aku pingin teriak sekencang-kencangnya,biar ngilangin bt..hu,,sebel banget hari ini,kitapun menuju kantin setibaknya di kantin aku melihat dias,rasanya aku pingin menghampiri dia.mumpung gak ada bagas.dias duduk sendiri, sambi baca buku,di balik kacamatanya tersimpan mata yang sayup.
Aku terkejut,tiba-tiba lala bertnya kepadaku “ eh lagi lihat dias yah ?engak ko la?aku coba meyakinkan lala,tapi dia malah terus bertanya kaya polisi lagi mengintrograsi penjahat.Aku berusaha tidak menjawab pertanyaanya, dan mengalihkan pembicaraan.agar lala, tidak menanyakannya lagi..”eh la,intan kemana”?”mungkin dia lagi cari minuman buat kita”itu jawaban lala. Ternyata aku berhasil mengalihkan pembicaraan,sesekali aku melihat kearah dias ternyata dia sangat serius baca buku,dia tidak pernah berubah tetap rajin baca buku,beda jauh dengan bagas,hah...setiap kali lihat dias penyesalan selalu ada,namun aku sadar kalu dia bukan siapa-siapa aku lagi, di tengah lamunanku,tiba-tiba intan mengagetkanku..” woi..lagi ngelamunin apa sieh?kayanya bingung”teriak intan kepadaku,seolah-olah jantungku mau copot,berdetak dengan cepat,saking kagetnya,aku terdiam sejenak.” engak kho?biasa aja kali”?aku menjawab pertanyaan intan dengan nafas tersendat-sendat”di tengah obrolan aku sama intan,tiba-tiba lala ngajakin kita keperpustakaan.” eh ada yang mau anter aku ke perpustakaan gak”?” lagi males nieh”.kata intan kepada lala.aku juga males nieh la,lagi males cari buku,sama lagi males baca buku,mungkin perkataan aku sama intan,merobohkan semangat lala,buat cari-cari buku di perpustakaan.”hem..jadi gak ada yang mau nganterin aku nieh”,kata lala kepada kita berdua.
Tiba-tiba fakhri dan adlan tiba,duo racun ini selalu menjadi musibah bagi kami,apalagi si fakhri selalu gangguin lala...yang satu so cool,tapi galaknya minta ampun,yang satunya lagi cwo setengah mateng lebay banget,” hai kalian?boleh gabung gak”?kata fakhri kepada kita semua.haduh kenapa datang si racun,wajah intan dan lala mendadak kesal.aku berfikir bakalan terjadi perang mulut.” pergisana..ganggu saja”kata lala epada fakhri,perkataan lala,menegaskan kalau dia tidak suka sama fakhri,tapi fakhri dengan gayanya yang setengah mateng, justru makin mengganggu lala, ieh lala,kalau kam marah tambah luchu!!perkataan yang keluar dari fakhri membuat aku dan intan ketawa-ketwa,tapi perkataan ini membuat lala kesal,”ieh,pergi kamu sana,iehhh...jiji tau kalau lihat kamu”?lala coba mengusir fakhri.aku dan intan mencoba membantu lala,agar fakhri sama adlan cepat pergi dari hadapan kami,”ngapain duo racun kesini pergi sana.atau mau gw siram nie,,pke kuah baso”intan mencoba menggertak fakhri agar fakhri benar-benar pergi.” eh sell.awas loe gw bilangin ke bagas,eh,,sell,loe jadi pacarnya bagas,meski beruntung,loe suka di kasih barang-barang mahal sama bagas,tau sendiri loe kan gembel”.tapi aneh fakhri malah marah kepadaku,seharusnya dia marah kepada intan,perkataan fakhri sangat menyakitkan,aku tak tau harus bagaimana,kalau fakhri bilang sama bagas,aku semakin gelisah,lala dan intan mencoba menenangkanku,”udah sell,si fakhri itu perkataanya kaya silet?”kata lala kepadaku, tapi perkataan fakhri terus membekas di fikiranku. Emang keluargaku,keluarga tidak mampu,aku bukan orang kaya,tapi aku tidak pernah meminta-minta kepada bagas,bagas sendiri yang selalu memberikan aku barang-barang.ingin rasanya perkataan itu keluar,tapi rasanya mulut ini terkunci erat.
Chapter one........bersambung